Kendari(ANTARA) - Kepala perwakilan badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tenggara (Sultra), H Syahruddin, menyatakan saat ini telah dibangun Rumah Dataku Kampung KB multifungsi di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan. Dibangunsecara swadaya, Rumah Dataku Desa Kaliurang ini terintergrasi dengan sekretariat Kampung KB. Fasilitas Rumah Dataku desa tertinggi di lereng barat Merapi ini akan dilengkapi sarana komputer dan peralatan pendukung aktivitas 2.652 jiwa dari 776 kepala keluarga. untukterwujudnya hal tersebut bkkbn menggelar sosialisasi sistem registrasi rumah data kependudukan yang bertujuan meningkatkan kapasitas tenaga operator dan petugas kb sebagai peserta tentang pengelolaan rumah dataku dan terregistrasinya k0 dan rdk di seluruh kampung kb di bengkulu yang berjumlah 258 desa/keluarahan yang diaplikasi new siga dan Vay Tiền Nhanh. TIMESINDONESIA, BONTANG – Rumah Data Kependudukan Rumah DataKu adalah kelompok kegiatan Poktan yang berperan dalam menyediakan data dan analisis kependudukan pada tingkat desa/kelurahan di lingkungan Kampung Keluarga Berencana KB. Rumah DataKu dibentuk sebagai usaha dalam penyediaan informasi publik pada bidang kependudukan dan memenuhi kebutuhan intervensi yang tepat sasaran dan tepat Pada prinsipnya, tugas Rumah DataKU adalah menyediakan data kependudukan yang valid dan terbarukan melalui skema dari, oleh, dan untuk masyarakat. Adapun tujuannya, menyediakan data publik dalam bidang kependudukan yang valid, terpercaya, dan update. Juga menyediakan data dan analisis kependudukan bagi pemerintah dan intas sektora dalam upaya memberikan intervensi program. Selain itu, tujuannya lainnya untuk membangun kepedulian dan kesadaran akan data, permasalahan kependudukan, dan pendidikan wawasan kependudukan. Dan membangun kelompok kerja dalam bidang data pada tingkat mikro. Mengenai fungsinya, ada tiga. Yakni sebagai pusat data dan informasi kependudukan, penyedia data basis bagi intervensi kependudukan, dan instrumen pendidikan kependudukan bagi masyarakat. Klasifikasi Rumah DataKu terdiri dari tiga, yakni; 1. Sederhana telah ditetapkan, pendanaan rutin, kepengurusan lengkap, memiliki sarana rutin, kepengurusan lengkap, memiliki sarana prasarana minimal, data dan informasi kependudukan terbarukan minimal, dan telah mendapatkan orientasi pengelolaan rumah dan pengelolaan data. 2. Lengkap telah ditetapkan, pendanaan rutin, kepengurusan lengkap, sarana-prasarana yang cukup, data dan informasi kependudukan terbarukan yang melingkupi data individu dan komunitas, serta telah mendapatkan orientasi pengelolaan rumah data dan pengelolaan data 3. Paripurna telah ditetapkan, pendaan rutin, kepengurusan lengkap, sarana-prasarana lengkap, data dan informasi kependudukan, lengkap dan terbarukan, dan telah mendapatkan orientasi pengelolaan rumah data, pengelolaan data dan analisis data Demikian, sedikit gambaran soal peran Rumah DataKu dalam program Keluarga Berencana. d** Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow. Jakarta ANTARA - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional BKKBN mengembangkan Rumah Data Kependudukan dan Informasi Keluarga Rumah DataKu yang difungsikan sebagai pusat data dan informasi kependudukan di tingkat mikro. “Melalui Rumah DataKu, BKKBN meningkatkan akurasi data pengukuran stunting yang nantinya akan menjadi tolok ukur percepatan penurunan prevalensi stunting di Indonesia,” kata Direktur Perencanaan Pengendalian Penduduk BKKBN Munawar Asikin di Jakarta, Rabu. Munawar menyebutkan pengembangan Rumah DataKu sejalan dengan Proyek Prioritas Nasional Pro-PN pemerintah yang terus memperkuat dan mengembangkan sistem, informasi, dan data. Baca juga BKKBN gandeng wali data daerah cegah kebocoran data PK22 Rumah DataKu sebagai pusat data kependudukan di tingkat mikro, dibangun untuk memenuhi kebutuhan data dan informasi keluarga yang terkait dengan pembangunan di Kampung Keluarga Berkualitas Kampung KB, desa dan kelurahan. Selanjutnya, rumah data tersebut diharapkan dapat menjembatani perbedaan hasil data mengenai kekerdilan pada anak stunting, antara data Studi Status Gizi Indonesia SSGI dan Aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis masyarakat ePPGBM. Dengan demikian, pelaksanaan program prioritas pemerintah yakni percepatan penurunan stunting, memiliki data terkini yang valid, terpercaya dengan tingkat akurasi yang tinggi. “Rumah DataKu dapat menjadi pusat data dan informasi kependudukan 'by name by addres' di wilayah tingkat desa, sehingga mampu menyediakan data basis bagi intervensi langsung penanganan stunting,” ucap Munawar. Baca juga BKKBN mutakhirkan 39 juta data KK dalam Pendataan Keluarga 2022 Munawar menyatakan BKKBN terus melakukan audit kasus stunting dan kegiatan validasi dan verifikasi data keluarga berisiko stunting, yang hasilnya akan ditempatkan di Rumah DataKu. Dengan demikian, dapat mempermudah pemerintah untuk melakukan intervensi di titik-titik sasaran. “Saya berharap Rumah DataKu yang juga merupakan Proyek Pro-PN, tidak semata-mata menjadi tempat mengumpulkan dan mengolah data penduduk dalam skala mikro. Namun juga sebagai wahana koordinasi kelompok sasaran intervensi pembangunan desa, sekaligus pusat pembelajaran kader pendata di desa,” ujarnya. Sebagai informasi, data terkait stunting secara nasional saat ini dapat diperoleh melalui tiga metode pengukuran. Data-data itu disusun menjadi SSGI dan e-PPGBM yang dilakukan oleh Kemenkes. Baca juga BKKBN Data terpadu jadi syarat utama Kampung Keluarga Berkualitas Kemudian ada pula Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia SDKI yang disusun oleh BRIN bersama BPS dan Hreeloita Dharma ShantiEditor Bambang Sutopo Hadi COPYRIGHT © ANTARA 2022

rumah dataku kampung kb